Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog

Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog - Hallo sahabat Visible to Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog
link : Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog

Baca juga


Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog

Buat ukuran Eropa, Jerman paling tertib dalam hal apa pun. Kata teman-teman saya nih, mabuk sampai mencolek orang saja bisa dilaporkan ke polisi! Padahal orang lagi mabuk, mungkin nggak sadar. Makanya, waktu papasan dengan gerombolan orang mabuk di Jerman, saya dan teman-teman biasa-biasa saja. Soalnya mereka orang mabuk paling sopan di dunia.
Nah, saking tertibnya, nggak bakal ada kejadian orang berjualan, mengamen, dan mengemis di s-bahn u-bahn, sebutan buat subway atau metro-nya Jerman. Sampai ada, tuh orang bisa diseret keluar dan diinterogasi sama polisi Jerman yang ada di mana-mana. Untuk soal ketertiban di metro, Prancis dan Italia lumayan. Meski metro buluk (khusus Italia), tapi ya metro itu, sebagaimana selayaknya fungsinya, isinya penumpang saja. Benar kok penumpang doang, apalagi M14 di Prancis yang memang beroperasi otomatis tanpa pengemudi.
Tapi lain ceritanya di Barcelona dan Mexico City. Di metro Barcelona, pengamen dan pengemis kelihatan. Yang lebih konyol di Mexico City. Kejadiannya saat saya dan Panji diantar Dulce ke pasar suvenir. Untuk menghemat biaya, kami menuju ke sana naik metro. Baru pulangnya naik taksi, biar nggak repot bawa belanjaan. Di tengah perjalanan, dari gerbong sebelah nongol seorang penjual permen. Lucunya, dia tidak cukup menjajakan aneka permennya dengan berteriak-teriak. Sembari keliling gerbong, dia menaruh barang jajaannya - yang sudah dikemasnya rapi per beberapa butir dalam plastik - di pangkuan tiap penumpang yang mendapat duduk! Waduh. Ini mah sama saja dengan di Jakarta! Seperti di sini, ia tidak memaksa penumpang buat menebus permennya dengan beberapa peso (mata uang Meksiko). Kalau berminat, silakan bayar, kalau tidak, ya ia ambil lagi dari pangkuan penumpang. Waktu saya bagi cerita soal penjaja permen ini pada teman-teman saya di Jakarta, mereka tercekikik sambil berkata, "Wah, kalau begitu, modus operandi tukang jualan di kereta di seluruh dunia sama 'kali, ya!"


Demikianlah Artikel Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog

Sekianlah artikel Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Berlibur Penjaja Permen di Metro Mexico City - RiangRia Blog dengan alamat link http://riangria-alien.blogspot.com/2017/07/cerita-berlibur-penjaja-permen-di-metro.html

Komentar