Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog

Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog - Hallo sahabat Visible to Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog
link : Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog

Baca juga


Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog

Jumat, 27 Desember 2013
Hari kedua perjalanan Rinka dan keluarga.. Kita sudah book tiket sebelumnya untuk full day tour Bosphorus Cruise, Dolmabahce Palace, Pierre Lotti Hill, dan Asian Hill sudah termasuk makan siang dan tiket masuk semua atraksi. Nama tour yang Rinka dan keluarga pesan adalah Senkron Travel agency yang dipesan melalui Hotel Ambassador tempat kita menginap. Harga tour ini adalah 70 Euro per orang per tour. Tetapi untuk paket yang lain bervariasi antara 35-90 Euro.
Setelah sarapan, kita dijemput jam 8 pagi di lobi hotel, kemudian bergabung dengan anggota tour lain dan langsung ke pelabuhan untuk menaiki cruise dan menyusuri Golden Horn, yaitu bagian dari Selat Bosphorus yang bersejarah. PIlihan pemandangan terbaik ketika menaiki cruise adalah di atas dek kapal, dan langsung saja Rinka dan suami naik ke bagian atas sementara papa dan mama mertua turun ke bagian dalam bawah kapal di mana tertutup dan bebas angin laut. Ketika kapalnya bergerak, wuuushh angin dingin langsung menerpa muka.. mungkin kalau itu bukan musim dingin akan lebih terasa enak.. tetapi pemandangannya sangat bagus untuk dilewatkan dan sepanjang perjalanan hampir semua turis mengambil gambar melalui kamera mereka yang super canggih (betul, hampir semuanya menenteng kamera canggih berbagai macam model SLR layaknya fotografer canggih)
 
menunggu kapal berangkat
pemandangan dari cruise



suasana di atas dek kapal

pemandangan dari cruise

Masjid Dolmabahce palace

Pemandangan dari dek dalam kapal

Rumeli fortress dilihat dari cruise
 Turun dari cruise sebentar, kita langsung menuju Dolmabahce Palace. Istana yang luar biasa bagus ini adalah benar-benar tempat tinggal Sultan sejak 1856 sampai dengan Turki berubah menjadi bukan kerajaan lagi. Presiden Turki pertama, Mustafa Kemal Ataturk menggunakan istana ini sebagai tempat peristirahatan saat musim panas. Sekarang Dolmabahce Palace dijadikan museum dan terbuka untuk umum, namun tutup pada hari Senin dan Kamis. Namun terkadang Dolmabahce Palace digunakan juga untuk pertemuan penting pejabat Negara seperti KTT. Sayangnya dilarang foto-foto di dalam Dolmabahce Palace. Lagipula, mata kita sibuk untuk melihat betapa bagusnya istana tersebut. Toh mata kita adalah kamera terbaik di dunia J. Menurut Rinka dan keluarga, Dolmabahce palace adalah the highlight of the tour.
pintu samping Dolmabahce Palace
Gerbang Dolmabahce Palace


Taman menghadap laut

Kolam utama


 Setelah dari Dolmabahce palace, sisa perjalanan ini akan ditempuh menggunakan bus dan kita langsung menuju tempat makan siang, yaitu di atas cruise. Makanan yang disediakan sih tidak terlalu spesial, yaitu salad (appetizer), kebab dengan nasi(main course) dengan penutupnya adalah Baklava (dessert).
Nah ini bagian yang jadi pengalaman unik juga selama di Istanbul, kita pergi mengunjungi salah satu showroom hasil kerajinan kulit di Istanbul, namanya adalah �Best�. Turki adalah salah satu penghasil kerajinan kulit terbesar di dunia, dan banyak merk ternama yang memakai bahan dasar kulit asli diproduksi di Turki. Kunjungan dimulai dengan masuk ke dalam ruangan besar yang dindingnya berwarna pink menyala. Di tengah ruangan tersebut ada catwalk dan kursi-kursi ditata mengelilingi catwalk tersebut. Setelah seluruh anggota tour duduk, tiba-tiba lampu mati dan mulailah lampu disko dan lagu techno bermain layaknya peragaan busana desainer ternama. Model-model untuk jaket kulit mulai keluar membawakan desain yang berbeda-beda. Semua model menggunakan nomor sehingga apabila ada penonton yang tertarik untuk membeli bisa mencatat dan membelinya sesudah peragaan busana keluar. Setelah 15 menit peragaan busana, kita diperbolehkan masuk ke area showroom hasil kerajinan kulit. Penampilannya sih tidak berbeda dengan factory outlet yang ada di Bandung, namun koleksinya jelas lebih berkualitas. Kalau di Jakarta koleksi semacam ini mungkin bisa didapatkan di toko bermerk dan harganya mencapai 7 juta ke atas. Namun di Turki harga yang didapatkan bisa setengahnya atau kurang untuk kualitas yang sama.
Selanjutnya, Pierre Loti Hill. Pierre Loti Hill, sebuah bukit tempat seorang penulis suka merenung dan menulis bukunya yang terkenal tentang keindahan Turki. Sebelum menuju ke view pointnya terdapat berbagai macam toko kecil menjual pernak pernik Turki dan di atas terdapat caf� kecil kalau mau bersantai sejenak menikmati pemandangan kota Istanbul. Kemudian kita turun menggunakan cable car. Persis seperti di taman mini atau ragunan, perjalanan cable car ini memakan waktu 5 menit (tidak ada rasanya kalau menurut Rinka) jadi tidak terlalu worth it.
Pemandangan dari Pierre Lotti Hill
 Perhentian terakhir dari tour, adalah Asian Hill. Ini adalah bukit tertinggi di Istanbul di mana pemandangannya adalah Asian side dan European side sekaligus selat Bosphorus. Istanbul adalah satu-satunya kota di dunia yang terletak di dua benua, yaitu Eropa dan Asia. Asian side kebanyakan berfungsi sebagai tempat tinggal karena biaya tinggalnya lebih murah. Namun pusat bisnis Istanbul berada di European side sehingga kemacetan pagi hari adalah Asia menuju Eropa, dan sore hari pulang kerja adalah Eropa menuju Asia. Di Asian Side, terdapat caf� untuk bisa bersantai dan  menikmati minuman hangat seperti Turkish tea/coffee dan kue-kue khas Turki.
Cafe unyu Asian Hill
Nama cafe di Asian Hill










 Setelah Asian Hill, seluruh anggota tour diantarkan kembali ke hotel masing-masing jam 18:30 (tournya mulai dan selesai pada waktu yang tepat terima kasih kepada seluruh anggota tour yang tepat waktu juga) dan ini kurang lebih merangkum perjalanan Rinka dan keluarga hari ini.
Sabtu, 28 Desember 2013
Hari ini adalah hari bebas dan hari terakhir Rinka dan keluarga di Istanbul (hiks) sejauh ini belum seluruhnya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan!
Jam 8:30 setelah sarapan Rinka dan suami pergi ke Topkapi palace sementara papa dan mama mertua memilih untuk bersantai-santai dan berjalan-jalan sekitar hotel. Tiket masuk Topkapi palace adalah 25 TL dan Harem 15 TL Kita langsung saja antri dan masuk ke dalam museum ketika gerbangnya baru saja dibuka. Tips : datang lebih pagi, di saat orang-orang belum masuk ke museum. Jam buka jam 09:00. Karena siang akan sangat penuh
Tujuan dari kunjungan Rinka dan suami adalah melihat koleksi Islam yang ditawarkan oleh Topkapi, seperti pedang Rasulullah dan sahabat-sahabat Beliau, rambut Rasulullah, Tongkat nabi Musa, dan lain-lain. Sayangnya kita lupa membawa informasi apapun seperti peta atau paket audio, hahaha� untungnya kita datang pagi, dan rencana terbaiknya adalah masuk ke setiap ruangan museum, dan tidak ada satupun yang terlewat! Semua ruangan kita datangi, mulai dari sejarah jam, keramik, baju zirah, alat perang, baju sultan, dan perhiasan-perhiasan Sultan. Tenang, bahasa yang ditulis adalah bahasa Inggris jadi tidak apa-apa kalau tidak ingin ikut tour audio dan sejenisnya. Kita sampai berpikir ini orang zaman dahulu super kaya sampai bingung uangnya mau diapain mungkin yaa.. Emas, Rubi, Zamrud, ditaruh di karpet. Perhiasan sebesar telapak tangan dipakai sebagai kalung, dan bahkan baby craddle saja terbuat dari emas. Subhanallah masa jayanya Islam.. Tips : beli tiket gabungan yang 3 hari itu kalau memungkinkan, atau kalau punya waktu lebih, belilah tiket untuk pergi ke Harem (tempat wanita Sultan) tapi kalau tidak, kunjungi saja istana Topkapinya,karena tiketnya harganya terpisah.
Gerbang depan Topkapi Palace
Taman di dalam Topkapi


Summer resting villa

Harem
















 Di luar Topkapi palace, ada toko souvenir, dan di dalamnya ada tempat foto dengan pakaian Turki seharga 20 TL per foto (minimal 2 foto yang dibeli) fotografernya perempuan, dan orangnya sangat ramah dan menyenangkan. Namanya Alexandra, orang Serbia. Begitu Rinka dan suami bilang kita adalah orang Indonesia, dia senang sekali katanya sahabatnya di Istanbul adalah orang Indonesia. Senang rasanya bertemu dengan orang seramah itu selama perjalanan, bukan?
Jam 14:00 kita sudah harus ada di bandara karena pesawat ke Antalya boarding jam 16:00 jadi kunjungan Rinka dan suami bergegas makan siang. Kami makan siang di restoran The Han, sejalan dengan jalan menuju hotel. Ini bukan berdasarkan review dan semacamnya, kebetulan lewat, dan di depan tokonya, pegawainya selalu terlihat membuat Traditional Turkish pancake yang sangat menarik, jadi Rinka memutuskan untuk makan siang di situ. Ternyata makanannya enak! Kami memesan Turkish pancake dengan isi bayam dan keju. Seperti martabak, tapi tipis dan renyah. Kalau tahu masakan Meksiko Quesadilla, naah ini mirip dengan Quesadilla. Solusi makanan cepat dan hangat selain kebab J
The Han Restaurant
 Bandara domestic dan internasional itu berbeda tempatnya dan agak jauh, jangan lupakan itu pada saat naik taksi. Tinggal menunggu deeh berangkat ke Antalya.
Perjalanan pesawat yang lumayan penuh goncangan membuat Rinka tidak bisa konsentrasi beristirahat, belum lagi hujan badai di luar sehingga jarak pandang sangat pendek semakin membuat Rinka yang duduk di dekat jendela takut. Firasat Rinka betul, karena setelah kurang lebih 30 menit berputar-putar di angina hujan, pilot memutuskan untuk pergi ke bandara kota terdekat yaitu Dalaman dikarenakan cuaca buruk di Antalya. Penumpang gelisah, karena info terakhir yang diberikan kapten adalah kita akan diterbangkan lagi menuju Istanbul. Waduh, bagaimana ini? Karena perjalanan darat dari Dalaman menuju Antalya adalah 4 jam dan hotel di Antalya sudah dipesan. Setelah 20 menit, sang pilot akhirnya memutuskan untuk mencoba kembali ke Antalya setelah diberitakan bahwa cuaca di Antalya sudah membaik. Alhamdulillah Kita bisa mendarat dengan selamat di Antalya di tengah cuaca buruk. Dari yang rencananya jam 7 sudah sampai hotel Antalya, kita baru mendarat jam 10 malam. Setelah mengambil bagasi, kita semua lelah, pusing, tiba-tiba taksi yang kita pesan dari hotel memutuskan untuk pulang ke hotel dan tidak menjemput kita lagi karena ketidakpastian dari maskapai. MasyaAllah ini cobaan Antalya� Kita tidak bisa masuk kembali ke dalam bandara sedangkan tidak ada ruang tunggu di luar, sedangkan di luar hujan deras. Akhirnya kita terpaksa mengambil taksi tawaran dari travel agent sekitar airport (akan banyak orang yang mencoba menawarkan taksi seperti di bandara Soekarno Hatta. Berhati-hatilah dengan penipu, lebih baik ambil taksi resmi saja) seharga 50 Euro untuk mengantarkan kita ke hotel. Tarif taksi termahal dari Airport ke Old City Antalya adalah 35 Euro, jadi 50 Euro luar biasa mahal. Untungnya mobilnya besar jadi muat seluruh koper Rinka dan keluarga. Kalau menggunakan taksi kecil, bisa-bisa harus menggunakan 2 taksi.
Cobaan belum berhenti di situ, sopir taksi ini tidak tahu jalan menuju Hotel Best Western Antalya. Kita dibawa berkeliling di tempat yang sama berkali-kali. Akhirnya kita dipandu mobil polisi (yak saudara, mobil polisi!) untuk menuju hotel Best Western. Ternyata namanya dahulu adalah hotel Krishna, dan sopir taksi belum familiar dengan Hotel Best Western. Kita langsung check in dan istirahat. Pegawai hotel meminta maaf karena sudah tidak menjemput kami di bandara dan proses check in nya juga lumayan cepat jadi bisa masuk kamar dengan cepat.
Istirahat yang cukup, semoga besok pagi cuaca membaik�.


Demikianlah Artikel Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog

Sekianlah artikel Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya - RiangRiaBlog dengan alamat link http://riangria-alien.blogspot.com/2014/01/liburan-di-turki-istanbul-part-2.html

Komentar