Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog

Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog - Hallo sahabat Visible to Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog
link : Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog

Baca juga


Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog

Hari pertama di Paris, 28 April 2005. Saya langsung disambut aneka makanan. Yang punya ide Julien, pacar teman saya, Sandy. Selain dimasakkan hidangan ala China dan dibelikan �clair, saya disuguhi tiga macam keju Prancis, lengkap dengan baguette. Tahu, 'kan, Prancis itu 'kan terkenal dengan kejunya.
Keju pertama, rasa bawang putih. Wah, ini sih enak. Kecuali dalam bentuk aslinya, saya umumnya suka makanan yang berasa bawang putih. Yang kedua, keju khas Prancis yang aromanya sangat kuat, Roquefort. "Orang Indonesia belum tentu suka. Orang Prancis saja nggak semua suka," kata Sandy. Dan memang saya tidak suka. Sulit mendeskripsikan rasanya. Pokoknya nggak asin, seperti keju di sini. Dan pokoknya nggak enak! Yang terakhir, oh, oh, keju kambing! Saya malas menyentuh, karena nggak doyan makan segala yang ada kambingnya. "Gue dulu juga nggak suka kambing. Tapi sejak makan keju ini, gue suka," Sandy berpromosi. Yaaah, nggak ada salahnya dicoba, toh kapan lagi ketemu keju macam ini, kalau bukan di Prancis? Saya iris sedikit keju berbentuk bulatan gepeng itu. Rasanya? Dengan pertimbangan kesopanan terhadap Sandy dan Julien, saya paksakan diri menelan irisan keju kambing itu. Padahal, maunya sih saya muntahkan! Sandy dan Julien tertawa melihat reaksi saya. Saya dorong keju kambing itu menjauh, dan sebagai gantinya kembali mengambil keju bawang putih. Dan dengan agak terburu-buru saya oleskan keju bawang putih ke atas baguette, lalu segera saya santap untuk melenyapkan aroma kambing keparat yang masih lengket di lidah.
Kasus keju kambing ini kembali saya temui sehari menjelang kepulangan saya ke Jakarta, 17 Mei 2005. Karena lapar dan kedinginan pas jalan-jalan, sudah jam 10 malam pula, saya minta Sandy mengantar beli cr�pe. Kami lantas ke area Saint-Michel. Sandy membeli panini dengan isi campuran keju, saya mencoba cr�pe rasa marron, sejenis kacang merah, yang kata Sandy cr�pe khas Prancis. Di Stasiun Saint-Michel, sembari menunggu RER B yang lewat 30 menit sekali kalau sudah malam, Sandy menawari saya, yang sudah menghabiskan cr�pe, untuk sedikit mencicipi panini-nya. Sialnya, panini yang saya gigit berisi keju kambing! "Padahal gue dari tadi cari-cari keju kambing, malah lo yang dapat!" ceplos Sandy menertawakan saya. Keju kambing keparat!


Demikianlah Artikel Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog

Sekianlah artikel Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Berlibur Trauma Keju Kambing - RiangRia Blog dengan alamat link http://riangria-alien.blogspot.com/2007/05/cerita-berlibur-trauma-keju-kambing.html

Komentar