Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog

Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog - Hallo sahabat Visible to Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog
link : Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog

Baca juga


Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog

Selama di Paris, saya rutin menggunakan metro sebagai sarana transportasi. Metro adalah sebutan orang Prancis buat subway, kereta bawah tanah. Karena telanjur nyaman dengan istilah metro, semua subway di Eropa saya sebut metro. Tak terkecuali di Jerman, yang sebetulnya bernama U-Bahn dan S-Bahn.
Metro Paris sebenarnya tergolong apik. Tak ada pengamen atau pengemis berkeluyuran, seperti di Barcelona atau Mexico DF. Penumpang yang rasnya berbeda-beda - Paris kota yang sangat multikultural - pun tak perlu ditakuti. Makanya, selama tiga hari pertama di Paris, apalagi ke mana-mana ditemani Sandy, saya merasa aman-aman saja. Toh tampang saya agak bule, bukan yang menarik pandangan dan komentar usil cowok-cowok Paris yang suka cewek eksotis asal Asia - eh, itu menurut teman-teman saya yang tinggal di Eropa lho. Dan biarpun nggak fasih, saya mengerti bahasa Prancis. Miskomunikasi mestinya gampang teratasi.
Makanya, waktu dilepas teman Sandy, Sam, untuk balik dari zona universitas Paris ke apartemen Sandy yang terletak di ujung kota lain, tepatnya di zona banlieu Ermont-Eaubonne, saya santai-santai saja. Mulanya sih sempat cemas. Bagaimana rasanya, ya, naik metro sendirian di tempat yang asing? Di perjalanan dari zona universitas ke Gare du Nord, lancar-lancar saja. Walau kelabakan mencari terminal RER B di Gare du Nord, saya juga nggak kalut. Kalau sampai nggak ketemu, bisa tanya, 'kan? Ya, sudah, begitu menemukan jalur RER B, saya naiki metro bertingkat itu dengan tenang dan ambil bangku di bagian bawah, paling dekat dengan pintu.
Di Saint-Denis, perhentian pertama setelah Gare du Nord, tahu-tahu duduklah dua cowok berkulit hitam berhadapan dengan saya. Tapi hanya beberapa detik, mereka meninggalkan bangku itu. Sebagai gantinya, duduklah cowok berkulit hitam yang lain. Tahu-tahu, kejadian ini berlangsung secepat kilat, cowok hitam kurus itu menghilang dari hadapan saya. Dengan cara menghilangnya saja, saya takjub. Makin takjub lagi begitu sadar, cowok itu menghilang bersama ponsel yang dipakai seorang wanita berkulit hitam di bangku deretan berikutnya! Oh-mi-God. Berarti, cowok tadi pencopet! Saya kontan merinding. Hiii, ternyata metro Paris nggak aman dari sentuhan pencopet! Ketakutan saya pun menjadi. Saya mencengkeram tas makin erat. Selain paspor, di situ ada uang sedikit, kamera, dan ponsel juga! Yah, nggak seberapa mahal sih, tapi itulah hartanya traveler.
Saya lantas menguping perbincangan antara tiga orang kulit hitam yang duduk di deretan bangku di samping saya. Mereka menasihati wanita tadi agar jangan sekali-kali membuka ponsel di stasiun maupun kereta. Saya mencoba ikut masuk pembicaraan dengan bertanya, "Excusez-moi, je suis �trang�re ici, cela se passe souvent dans le train?" Cieeehh, gaya bener, ngoceh pakai bahasa Prancis! Eits, tapi saya tanya begitu bukan karena mau gaya, melainkan lantaran benar-benar ketakutan. Salah satu dari mereka menyuruh saya melupakan kejadian itu, agar perjalanan saya di Paris tidak terbebani. Saya sih tidak bisa lupa. Tapi tidak sampai membuat saya pantang naik metro. Malah di perjalanan-perjalanan berikutnya, Roma dan Barcelona, saya ketagihan naik metro. Cuma, ya, mesti ekstra hati-hati. Ketika saya ceritakan soal pencopet tadi begitu sampai di apartemennya, Sandy kaget. "Gue di sini nggak pernah ketemu copet, eh, kok lo malah ketemu!" katanya heran. Dan ketika adik saya mampir di Paris akhir April kemarin, satu nasihat saya buatnya: "Awas copet!"


Demikianlah Artikel Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog

Sekianlah artikel Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Berlibur Pencopet di Metro Paris - RiangRia Blog dengan alamat link http://riangria-alien.blogspot.com/2007/05/cerita-berlibur-pencopet-di-metro-paris.html

Komentar