Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog

Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog - Hallo sahabat Visible to Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog
link : Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog

Baca juga


Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog

Apfelstrudel di kafe rumah sakit di Jerman saja enaaaaaaakkknyaaaa...
Ya, waktu jalan-jalan di Eropa Barat Juni tahun lalu (pas banget setahun kemarin) saya kecanduan apfelstrudel alias apple strudel. Masuk kafe atau restoran mana pun, yang dicari apfelstrudel. Gara-garanya, sebelum terbang ke Munich, Jerman, 1 Juni 2006, saya lagi doyan-doyannya makan roti isi apel-nya 2nd Bite. Nah, begitu ketemu apfelstrudel di San Francisco Coffee, kafe di Odeonsplatz, Munich, sehari kemudian, saya kegirangan. Saya baru ingat, apfelstrudel itu kan hidangan penutup khas Austria yang tetangganya Jerman (setelah saya cek di Wikipedia, nggak sepenuhnya benar. Apfelstrudel juga hidangan khas Jerman Selatan yang berpusat di Munich). Jadi, mestinya di Jerman banyak dong yang jualan apfelstrudel.
Jadilah selama 10 hari jalan-jalan, saya 4 kali menyantap apfelstrudel. Sampai teman saya, Dedes, bosan melihatnya. Payahnya, waktu mampir ke sebuah kafe di Salzburg, Austria, malah nggak ada menu apfelstrudel. Piye toh. Uniknya lagi, apfelstrudel terenak yang saya cicipi bukanlah di Jerman, melainkan di Liechtenstein! Itu lho, negeri kecil yang dibatasi Austria dan Swiss. Ya ampun, itu dessert terlezat seumur hidup yang pernah saya makan. Bodohnya, saya lupa memotret apfelstrudel ala Liechtenstein itu. Bentuknya cantik sekali - apfelstrudel bujursangkar dihiasi potongan stroberi, dengan sekeliling piringnya berlumur saus vanila! Saya menikmati lamat-lamat apfelstrudel itu, tak ingin kehilangan sensasi setiap potongnya. Setelah itu, apfelstrudel atau dessert lain lewat begitu saja di mulut saya; belum ada yang bisa mengalahkan apfelstrudel Liechtenstein. Tidak di Jerman, tidak juga di Swiss. Di Jakarta dan Bali, saya juga belum lagi melihat dessert seindah dan senikmat itu. Tidak juga sizzling brownies-nya Queen's Tandoor, yang saya puja-puji waktu jalan ke Bali April lalu.


Demikianlah Artikel Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog

Sekianlah artikel Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Berlibur Kecanduan Apfelstrudel - RiangRia Blog dengan alamat link http://riangria-alien.blogspot.com/2007/05/cerita-berlibur-kecanduan-apfelstrudel.html

Komentar